TIMES LUMAJANG, JAKARTA – Meningkatnya kasus diabetes pada generasi muda bukan kebetulan, melainkan hasil dari tren gaya hidup tidak sehat yang disebabkan dari berbagai faktor salah satunya mengonsumsi tinggi gula.
Hal itu seperti diungkapkan dr Faisal Parlindungan, MKed(PD), SpPD-KR, dokter di KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia.
“Konsumsi berlebihan makanan dan minuman tinggi gula atau lemak memainkan peranan utama dalam menumbuhkan penyakit ini,” tegas dr Faisal seperti dilansir Antara.
Menurutnya, pembedahan paradigma mengenali diabetes melitus tipe 2 tidak lepas dari gaya hidup yang dianut.
Dr Faisal menguraikan bahwa serangan penyakit ini bermuara pada resistensi insulin, yang artinya tubuh berjuang melawan efektivitas hormon penjaga keseimbangan gula darah kita.
Alarm ini berdering lebih keras saat gaya hidup itu mencakup konsumsi karbohidrat dan lemak tinggi, kurangnya kegiatan fisik, dan kebiasaan merokok yang masih mencekik generasi mudah kita.
Survei Kesehatan Indonesia 2023 bahkan mencatat angka merokok aktif di kalangan muda mencengangkan, mencapai 56,5 persen.
Faktor lain yang memperburuk situasi, kata dr Faisal, termasuk kelebihan berat badan dan minimalnya asupan sayur-sayuran yang kaya akan serat.
“Serat yang dimiliki sayur memperlambat penyerapan gula dalam usus. Akibatnya insulin tidak bisa mengendalikan kadar gula darah sehingga terjadi DMT2 (Diabetes Melitus Tipe 2)," jelas dia.
Sementara itu, diabetes sendiri hadir dalam berbagai jenis. Tak hanya DMT2, terdapat jenis diabetes lain, yaitu DM Tipe1 berupa penyakit autoimun, DM gestasional salah satu kondisi yang bisa dijumpai pada kehamilan, dan DM akibat penggunaan obat-obatan yang bisa menaikkan dan mengganggu regulasi kadar gula darah.
Dr Faisal menyarankan dalam mengonsumsi gula tambahan maksimal 50 gram atau 4 sendok makan per harinya.
Ia juga menandaskan pentingnya menjaga proporsi karbohidrat sehat, yang idealnya menyumbang 45-60 persen dari total asupan kalori harian.
Dengan kecenderungan naiknya prevalensi diabetes hingga 11,7 persen di kalangan penduduk usia 15 tahun ke atas berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, naik dari 10,9 persen pada tahun 2018 dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gaya Hidup Muda Kini, Alarm Diabetes di Usia Dini
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |