TIMES LUMAJANG, TANJUNG PINANG – Di usianya yang masih 24 tahun, Dila Eka Putri telah mengukir jejak kemandirian yang menginspirasi. Perempuan asal Tanjungpinang, Kepulauan Riau, ini sukses meniti karier sebagai pramugari sembari terus berupaya meningkatkan kapasitas diri dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
"Saya ingin menjadi perempuan mandiri yang berdiri di atas kaki sendiri, membantu orang sekitar, bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga tetap berproses upgrade diri," ujar Dila dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, pada Sabtu (11/10/2025).
Dari Kontes Kecantikan ke Kokpit Pesawat
Sebelum menerbangkan mimpinya di udara, Dila telah mengantongi sejumlah prestasi membanggakan di daerah asalnya. Ia tercatat pernah menjadi Dara Kota Tanjungpinang pada tahun 2018 dan dinobatkan sebagai Putri Batik Nusantara Kepulauan Riau pada tahun 2019.
Pengalaman ini lanjutnya, tentunya menjadi bekal berharga yang membentuk kepercayaan dirinya. Titik balik dalam hidup Dila bermula dari sebuah solo travelling dari Tanjungpinang ke Jakarta.
Kemudian dalam hal ini lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa saat itu ada hari di mana pihak Lion Air Group membuka peluang untuk menjadi pramugara dan pramugari melalui walk-in interview.
Modal Keberanian dan Dukungan Keluarga
Dila kemudian memutuskan untuk mengikuti proses wawancara tersebut. Ia menjelaskan bahwa pada saat itu dirinya tidak berharap banyak, mengingat banyaknya kandidat yang mendaftar.
"Saya mengikuti wawancara tersebut dengan niat awal untuk menambah pengalaman," katanya. Siapa sangka, di hari yang sama, hasil seleksi langsung diumumkan. Dila dinyatakan lolos ke tahap berikutnya dan akhirnya diterima. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran kedua orang tuanya.
"Orang tua saya selalu mendukung apa pun yang anaknya inginkan selama hal itu positif," ungkap Dila. Ia menambahkan bahwa orang tuanya selalu memberi ruang bagi anak-anaknya untuk bebas memilih jalan hidup, namun tetap dalam pengawasan.
Selain itu, pemilik akun media sosial Instagram @dilaekptri menerangkan bahwa dukungan dari teman, orang terdekat dan pihak perusahaan juga selalu memberinya semangat dan motivasi untuk terus berkembang.
Bertahan di Tengah Tantangan
Menjadi pramugari menuntut Dila untuk hidup sendiri di perantauan. Tantangan utamanya adalah hidup mandiri, bekerja dengan jadwal yang padat, dan jam tidur yang tidak menentu.
"Sebagai anak perempuan, dituntut untuk selalu mandiri dan tangguh mengingat jauh dari orang tua dan keluarga," jelasnya. Namun, ia punya cara jitu untuk menjaga tubuhnya tetap fit. Dila mengaku bahwa olahraga menjadi hobinya dan selalu ia sempatkan, minimal 30 menit sehari, serta memastikan istirahat yang cukup.
Pesan untuk Generasi Muda
Dila berharap pengalamannya dapat menjadi motivasi bagi banyak orang. Ia berpesan agar para perempuan di luar sana tidak takut untuk meraih mimpi dan mengejar kehidupan yang diinginkan tanpa ada batasan dari siapa pun.
"Saya berharap banyak generasi muda khususnya kaum perempuan di luar sana bisa lebih kuat dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan, tetap punya prinsip dan berpegang teguh pada prinsipnya," tegasnya.
Untuk itu, Dila mengharapkan generasi muda bisa melek akan masa depan yang baik dan fokus membentuk diri sedini mungkin. Ia juga berpesan, "Jangan sia-siakan masa muda kalian, jangan capek untuk terus belajar, upgrade ilmu baik akademik dan non-akademik. Jangan malu kalau kalian merasa terlalu cepat, tapi malu lah kalau kalian tidak pernah memulai."(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jejak Mandiri Dila Eka Putri, Menjelajahi Angkasa dan Menginspirasi Bumi
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |