TIMES LUMAJANG, JAKARTA – Dunia Arab-Islam memberi ultimatum pada Israel, bahwa Qatar tidak sendirian.
"Dunia Arab dan Islam berdiri di sampingnya," tegas Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit dalam sebuah pertemuan, Minggu (14/9/2025) menjelang KTT Darurat Arab-Islam menyusul serangan Israel yang dinilai kurangajar terhadap Qatar.
KTT Darurat Arab-Islam itu sendiri sesuai rencana digelar Senin (16/9/2025) hari ini di Doha, Qatar. "Qatar tidak sendirian. Dunia Arab dan Islam mendukungnya," kata Ahmed Aboul Gheit lagi seperti dilansir Arab News.
Ahmed Aboul mengkritik Israel dan memperingatkan dengan ungkapan "diam dalam menghadapi kejahatan, maka akan semakin membuka jalan bagi lebih banyak kejahatan".
Aboul Gheit juga memperingatkan Israel, bahwa tindakan Israel itu adalah akibat langsung dari 2 tahun diamnya internasional terhadap perang genosida yang dilakukan zionis di Gaza, sehingga membuat para Israel semakin berani bertindak tanpa konsekuensi.
Qatar menyelenggarakan pertemuan puncak tersebut setelah Israel melakukan serangan udara pada 9 September 2025 yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan dalih menargetkan kediaman beberapa pejabat Hamas.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, pertemuan para pemimpin Arab dan Islam pada hari Senin akan mempertimbangkan rancangan resolusi tentang serangan Israel terhadap negara Qatar.
Berbicara dalam pertemuan persiapan yang sama, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mendesak masyarakat internasional untuk 'berhenti menggunakan standar ganda' dan menghukum Israel atas apa yang ia sebut sebagai 'kejahatan' Israel'.
Waktunya telah tiba bagi masyarakat internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas semua kejahatan yang telah dilakukannya.
"Dan Israel perlu tahu bahwa perang pemusnahan yang sedang berlangsung yang dialami oleh saudara-saudara kita Palestina, dan yang bertujuan untuk mengusir mereka dari tanah mereka, tidak akan berhasil," tegas Sheikh Mohammed, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Qatar itu.
Meskipun serangan Israel, yang menewaskan enam orang, tidak mengenai negosiator perdamaian Hamas yang merupakan target sebenarnya, "tindakan kurang ajar" tersebut merupakan serangan terhadap prinsip mediasi itu sendiri.
Serangan itu "hanya bisa digambarkan sebagai terorisme negara, sebuah pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah ekstremis Israel saat ini, yang mengabaikan hukum internasional," ujar Sheikh Mohammed lagi.
"Agresi Israel yang gegabah dan berbahaya dilakukan saat negara Qatar sedang menyelenggarakan negosiasi resmi dan publik, dengan sepengetahuan pihak Israel sendiri, dan dengan tujuan mencapai gencatan senjata di Gaza," ujarnya.
Menjelang KTT, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty mengadakan konsultasi telepon dengan rekan-rekannya di Arab Saudi, Turki, dan Pakistan.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan pembicaraan tersebut berfokus pada penilaian krisis dan "menjajaki cara-cara untuk menghadapi tantangan politik dan keamanan berat yang dihadapi kawasan."
Para menteri menekankan perlunya persatuan Arab-Islam dan koordinasi berkelanjutan di seluruh bidang politik, diplomatik, dan ekonomi untuk menjaga kepentingan bersama dan menstabilkan kawasan.
Di antara para pemimpin yang akan hadir adalah Presiden Iran, Masoud Pezeshkian dan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia Al-Sudani. Presiden Palestina Mahmud Abbas sudah tiba di Doha pada hari Minggu.
Bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga diperkirakan akan hadir, lapor media Turki.
Perdana Menteri Qatar yang juga merangkap sebagai Menlu Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyerukan tindakan konkret untuk menghentikan agresi Israel yang berkelanjutan di kawasan itu menyusul serangan baru-baru ini terhadap ibu kota Qatar, Doha.
Hal ini terjadi selama pertemuan menteri luar negeri Arab dan Islam di Doha dalam persiapan untuk pertemuan puncak darurat Arab-Islam untuk membahas serangan Israel terhadap Qatar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ini Ultimatum Dunia Arab-Islam pada Israel Atas Serangan Kurang Ajarnya ke Qatar
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |