https://lumajang.times.co.id/
Berita

BNPB Pasang Sensor Baru Antisipasi Lahar Dingin Semeru

Selasa, 16 September 2025 - 18:28
BNPB Pasang Sensor Baru Antisipasi Lahar Dingin Semeru Petugas BNPB memasang perangkat sensor peringatan dini banjir lahar dingin Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. (FOTO: ANTARA/HO-BNPB)

TIMES LUMAJANG, LUMAJANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkuat sistem peringatan dini banjir lahar dingin di kawasan Gunung Semeru dengan memasang sejumlah sensor pemantauan baru. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya sekunder erupsi gunung api, terutama menjelang musim hujan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa ancaman bencana di Semeru tidak hanya berasal dari awan panas dan abu vulkanik, tetapi juga dari banjir lahar dingin. Karena itu, sistem pemantauan perlu terus diperkuat.

“Potensi bencana di Semeru bukan hanya awan panas dan abu vulkanik, tetapi juga lahar dingin. Karena itu sistem pemantauan harus diperkuat,” ujar Abdul di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Gunung Semeru saat ini berstatus Level II (Waspada) dan tercatat sebagai salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hingga 2025 Semeru sudah mengalami 2.449 kali erupsi.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BNPB dengan dukungan Pemerintah Swiss melalui Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC) memasang empat unit Automatic Rain Gauge (ARG) atau alat penakar hujan otomatis, serta satu unit Automatic Weather Station (AWS) atau stasiun cuaca otomatis.

Sensor ARG dipasang di Pos Pengamat Gunungapi (PGA) Gunung Sawur, Stasiun Ranu Kumbolo, Stasiun Besuk Bang, dan Stasiun Tawon Songo. Sementara itu, sensor AWS ditempatkan di Stasiun Argosuko. Seluruh perangkat dilengkapi panel surya dan sistem teletransmisi agar dapat bekerja secara berkesinambungan.

Menurut BNPB, kehadiran sensor baru ini akan melengkapi peralatan pemantauan yang sudah ada dari BMKG maupun PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dengan begitu, aliran lahar dari hulu hingga hilir bisa dipantau lebih akurat, sehingga memperkuat kesiapsiagaan masyarakat di desa-desa rawan seperti Jugosari, Gondoruso, Pasrujambe, dan Kertosari.

Pemasangan sensor ini melibatkan kerja sama lintas lembaga, termasuk PVMBG, BMKG, dan BPBD Kabupaten Lumajang. “Dengan kolaborasi ini, sistem pemantauan dan peringatan dini di Semeru diharapkan lebih efektif, terkoordinasi, dan mampu mengurangi risiko warga terdampak,” kata Abdul.

BNPB juga mengingatkan pengalaman banjir lahar dingin pada April 2024, yang melanda sembilan kecamatan di Lumajang. Peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan rumah, irigasi, dan jembatan, bahkan menelan korban jiwa.

“Itu menjadi pelajaran penting bagi kita semua agar penguatan sistem peringatan dini benar-benar dijalankan,” tegas Abdul. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lumajang just now

Welcome to TIMES Lumajang

TIMES Lumajang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.