TIMES LUMAJANG, MALANG – Komandan Korem 083/Baladhika Jaya (Danrem 083/BDJ) Kolonel Inf Moh Imam Gogor AA mengatakan, TNI sebetulnya memiliki peran dalam memetakan potensi di setiap wilayah. Mulai wilayah berpotensi menjadi penyokong, komunikasi hingga basis logistik.
Hal itu dia sampaikan dalam diskusi bertajuk “Cangkruk Bareng Sam Danrem 083/BDJ” di Graha Polinema pada Kamis (16/2/2023).
Diskusi bertemakan Sinergitas pentahelix itu digelar untuk mendukung UMKM Agroindustri pasca bencana.
Dalam kegiatan itu, dihadir pelaku UMKM, akademisi hingga pihak BPBD dari berbagai wilayah yang ada di daerah Jawa Timur
Keluh kesah hingga masukan dari para pelaku UMKM dalam mengembangkan UMKM pasca bencana tampak mewarnai diskusi itu.
“TNI juga tahu wilayah mana yang harus ditaman pohon sengon, trembesi, padi dan lainnya. Inilah yang harus digencarkan mulai sekarang,” kata Danrem 083/BDJ.
Danrem 083/BDJ mencontohkan, masyarakat yang bermukim di wilayah Gunung Semeru banyak yang enggan berpindah. Padahal menurutnya, wilayah tersebut memiliki potensi besar terdampak bencana alam.
“Makanya sinergi kami dengan pemerintah adalah semua wilayah penghasil pertanian bisa diklasterkan. Di mana wilayah yang ramah bencana hingga wilayah paling kecil responsnya terhadap bencana harus di dukung menjadi agrobisnis agar menjadi besar dari pada wilayah yang resiko bencananya lebih tinggi,” tuturnya.
“Jangan saling menyalahkan, tapi ekonomi ke depan hal yang perlu kita usung adalah sinergi pentahelix pra maupun pasca bencana. Sehingga dampaknya, pelaku UMKM, setelah bencana, sudah punya langkah strateginya,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Brawijaya, Prof Imam Santoso dalam kesempatannya menyampaikan bahwa UMKM mejadi sektor penggerak dan pengungkit terbaik perekonomian Indonesia saat dilanda pandemi.
“Potensi terbesar UMKM ada di sektor pertanian, terutama di Malang Raya maupun Jatim. Kini, UB juga bergerak mendorong inovasi di bidang industri UMKM berbasis hasil pertanian,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi geologi wilayah pertanian di Jatim memiliki potensi terjadi bencana alam. Untuk itu menurutnya, mitigasi bencana di wilayah pertanian perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Dia menyampaikan bahwa sinergitas pentahelix sangat penting untuk dilakukan dalam memitigasi wilayah wilayah rawan terjadi bencana alam.
“Karena sinergi yang baik dan positif kedepan akan membangkitkan Indonesia. Mari membangun Malang Raya dan Indonesia yang aman dari dampak bencana melalui mitigasi yang baik,” katanya dalam acara "Cangkruk Bareng Sam Danrem 083/BDJ" tersebut.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dukung UMKM Bangkit, Danrem 083/BDJ Bahas Sinergitas Pentahelix
Pewarta | : |
Editor | : Faizal R Arief |