TIMES LUMAJANG, MALANG – Pihak BPBD Jawa Timur terus berupaya melakukan evakuasi warga sekitar setelah terjadi erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025) sore tadi. Awan panas yang jatuh sekitar 14 kilometer tersebut sudah menembus jembatan Gladak Perak dan menutup aksesnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Timur, Satriyo Nurseno mengatakan, kini banyak warga sekitar yang mengalami gangguan pernapasan akibat aroma belerang yang sudah menyebar ke mana-mana.

“Aroma belerang di lokasi setempat menyebabkan gangguan kenyamanan dan pernapasan bagi warga setempat,” ujar Satriyo, Rabu (19/11/2025).

Kini pihak BPBD Jatim terus berupaya dan berkoordinasi dengan PPGA Semeru dan BPBD setempat untuk terus memonitor aktivitas gunung Semeru dan memberikan imbauan ke warga untuk menjauhi zona merah.

“TRC BPBD melakukan patroli untuk memastikan dan mengamankan kondisi di sekitar lokasi,” katanya.

Dari data sementara, ada tiga titik lokasi pengungsian yang disiapkan untuk warga. Diantaranya, ada di Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Penanggal dan SD Supiturang.

“Masih dalam pendataan. Yang sudah tertera di SD Supiturang ada 100 lebih pengungsi,” ucapnya.(*)