TIMES LUMAJANG, BLORA – Upaya menekan angka stunting terus menjadi perhatian serius berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga tingkat desa.
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto menegaskan bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting tidak bisa dicapai secara parsial, melainkan harus melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
Hal itu ia tegaskan dalam kegiatan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) di Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora.
Menurutnya, program percepatan penurunan stunting bukan sekadar urusan angka statistik atau bantuan gizi semata, melainkan menyangkut masa depan generasi bangsa.
“Stunting bukan hanya soal gizi, tapi juga soal masa depan generasi bangsa. Keluarga menjadi kunci utama dalam memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas,” tegas Edy Wuryanto di Blora, Minggu (2/11/2025).
Kader PDI Perjuangan itu juga menyoroti pentingnya peran keluarga dan kesadaran masyarakat dalam membangun pola hidup sehat.
Ia mengimbau agar para orang tua memperhatikan asupan gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga anak tumbuh besar, karena kualitas gizi anak akan menentukan daya saing generasi Indonesia ke depan.
Edy juga memberikan apresiasi kepada para kader KB, bidan desa, dan tokoh masyarakat yang terus aktif mengedukasi warga di tingkat akar rumput. Menurutnya, kehadiran mereka sangat penting dalam menyebarkan informasi terkait perencanaan keluarga dan pencegahan stunting.
“Para kader KB dan tokoh desa adalah ujung tombak di lapangan. Mereka yang membantu memastikan program pemerintah sampai ke masyarakat dengan cara yang tepat dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Sementara Suwarno, perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah menambahkan bahwa program Bangga Kencana kini telah berkembang menjadi gerakan yang tidak hanya menekankan pada pengendalian jumlah penduduk, tetapi juga berfokus pada peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia.
“Keluarga harus menjadi tempat tumbuhnya generasi yang sehat, produktif, dan tangguh. Dari keluarga lah pembangunan bangsa dimulai,” ujarnya.
Ia menegaskan, keluarga yang kuat dan berdaya akan menjadi pondasi utama dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bebas stunting.
Senada, Joko Budi Heri Susanto dari DP3AD Kabupaten Blora menilai bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci percepatan penurunan stunting.
Menurutnya, dukungan dari semua pihak mulai dari pemerintah desa, lembaga pendidikan, tenaga kesehatan, hingga tokoh agama dan masyarakat sangat dibutuhkan agar target nasional dapat tercapai tepat waktu.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Penanganan stunting memerlukan kerja bersama, komitmen bersama, dan aksi nyata di lapangan,” tegasnya.
Melalui sinergi yang terus diperkuat, seluruh pihak optimistis bahwa angka stunting di Kabupaten Blora dan wilayah Jawa Tengah lainnya akan terus menurun. Harapannya, ke depan tidak ada lagi anak Indonesia yang tumbuh tanpa kesempatan untuk berkembang secara optimal. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mampukah Blora Tekan Angka Stunting Lebih Cepat? Ini Kata Anggota DPR RI Edy Wuryanto
| Pewarta | : Ahmad Rengga Wahana Putra [MG-301] |
| Editor | : Ronny Wicaksono |